Minggu, 11 Maret 2018

KONSULTASI RUQYAH SYAR'IYYAH


Ustadz, saya punya beberapa pertanyaan :

1. Apakah dalam Islam ada istilah ilmu hitam dan ilmu putih ?
2. Apakah benar jika kita menaruh garam di atas pintu dapat menetralisir kejahatan syetan, sebagaimana air laut menetralisir sampah yang mengalir dari sungai ?
3. Teman saya pernah bertanya ke dukun. Katanya teman saya harus diruwat dan harus memakai jimat yang akan diberikan jika berobat ke dukun tersebut. Bagaimana hukumnya menurut Islam ?
(Syahrul Hidayat)



Jawab :
Saudara dan saudariku seiman dan seakidah yang dirahmati Allah SWT, di manapun anda berada. Islam yang kita yakini kebenarannya dan yang menjadi pilihan kita untuk bernaung di bawah panji-panjinya adalah agama yang syamil dan mutakamil (sempurna dan menyeluruh). Dikarenakan Islam memiliki ciri khas yang demikian, maka Islam mewajibkan kepada semua pemeluknya untuk mencari ilmu semenjak manusia masih dalam buaian sampai ajal menjemput. Islam tidak hanya mewajibkan, akan tetapi juga memberi penghargaan yang setinggi-tingginya bagi orang-orang beriman dan berilmu.

Allah SWT berfirman di QS. Al-Mujadilah ayat 11 :
 يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ 
"...niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Di dalam hadits shahih Rasulullah SAW bersabda, yang diriwayatkan dari Anas bin Malik :
"Mencari ilmu itu wajib bagi setiap mulim." (HR. Ibnu Majah)

Sejak zaman Rasulullah SAW sampai saat ini semua umat Islam sepakat akan wajibnya menuntut ilmu, akan tetapi apakah semua orang Islam harus menguasai semua disiplin ilmu? Tentu tidak demikian. Karena Allah SWT tidak akan membebani hamba-Nya kecuali menurut kesanggupannya (QS. Al-Baqarah ayat 286).

Ilmu pertama yang wajib diketahui oleh seorang hamba adalah ilmu tentang pokok-pokok agama dan ia merupakan ilmu yang paling mulia, karena kemuliaan itu tergantung pada kemuliaan yang diketahui (Syarah Aqidah Thahawiyah hal.5).

Dari sinilah para ulama menyimpulkan adanya ilmu yang fardhu 'ain (wajib setiap orang untuk mempelajarinya) seperti ilmu sholat, puasa, zakat dan haji. juga ada ilmu yang fardhu kifayah (tidak wajib setiap orang untuk menguasainya akan tetapi harus ada di antara mereka yang menguasainya) seperti ilmu kedokteran, teknologi dan sebagainya.

Tidak ada dari kalangan ulama mana pun baik salaf (yang terdahulu) atau khalaf (masa kini) yang menyatakan bahwa dalam Islam itu ada ilmu putih dan ilmu hitam. Namun demikian, bukan berarti istilah ilmu hitam dan ilmu putih yang sudah melegenda di masyarakat kita tidak ada sama sekali. Karena hal tersebut ternyata ada dan terdapat dalam sihir. Di dalam ilmu sihir ada yang dikenal as-sihrul abyadh (sihir putih) dan as-sihrul aswad (sihir hitam) (lihat kitab Nahwa Mausu'ah Syar'iyyah fi Ilmirruqo, jilid 3 hal.222).

Disebut sihir putih biasanya digunakan untuk tujuan membantu orang lain dan untuk keilmuan. contoh sihir mahabbah (pelet), sihir untuk pengobatan, ramalan, penjagaan diri atau rumah dan lain-lain. sedangkan sihir hitam ditujukan untuk menyakiti dan menzhalimi orang lain. Contoh sihir pemisah suami istri, sihir untuk membunuh dan membuat sakit (santet), hipnotis untuk merampok harta dan kehormatan, menghancurkan usaha atau jabatan orang lain (hasad) dan lain-lain.

Walaupun disebut ilmu putih/sihir putih dan ilmu hitam/sihir hitam menurut para ulama keduanya tidak berbeda isi, kandungan dan eksistensinya. Yakni persekongkolan antara penyihir dan syetan agar penyihir melakukan perbuatan haram atau kesyirikan sebagai imbalan bantuan dan kesetiaan syetan kepadanya (As-Sharim Al-Battar hal.8). Hukum mempelajarinya sama haramnya dan pelakunya dihukumi kufur keluar dari agama.

Di dalam hadits shahih Rasulullah SAW melarang mendekati sihir. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Jauhilah tujuh hal yang menghancurkan. Para sahabat bertanya, "Apa saja wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Syirik (menyekutukan) Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah tanpa haq, makan riba, makan harta anak yatim, lari dari medan jihad dan menuduh wanita baik-baik berbuat zina." (HR. Bukhari Muslim)

Maka berhati-hatilah ketika menuntut ilmu. Jangan sampai karena terpengaruh dengan istilah ilmu putih kemudian kita terjerumus ke dalam lumpur sihir yang menyesatkan disebabkan tidak mengetahui perbedaan antara karamah dengan sihir.

Adapun mengenai garam yang ditaruh di atas pintu apakah bisa menolak jin ? Tidak ditemukan dalil yang menyatakan bahwa jin takut pada garam. Jadi hal ini sangat berbau mitos. Yang benar, ular lah yang takut dengan garam. Barangkali karena sebagian jin ada yang menjelma menjadi ular maka disamakan antara ular yang sebenarnya dengan ular yang jadi-jadian. Padahal keduanya berbeda, Rasulullah SAW telah memberikan cara bagaimana kita mengusir ular dari tempat tinggal kita, yaitu dengan memperingatkannya dan memberi tangguh tiga malam. Apabila ia tetap berada di situ, maka bunuhlah.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya di setiap rumah ada 'awamir (jin penunggu rumahnya). Jika kamu mendapati sesuatu di dalamnya (ular), maka berilah ia tangguh tiga hari hingga ia pergi. Jika tidak, maka bunuhlah ia, karena ia adalah jin kafir (syetan)." (HR. Muslim)

Yang lebih parah, jika garam dijadikan jimat. Karena hal ini telah masuk wilayah kesyirikan. Sebab telah meyakini sesuatu dapat memberikan manfaat atau mudharat, sesuatu yang tidak bisa dilakukan kecuali oleh Allah SWT. Seandainya pernyataan Anda ini benar tentu tidak ada pencemaran air laut yang disebabkan oleh sampah-sampah yang digelontorkan lewat sungai, namun kenyataannya tidaklah demikian. Air laut tetap tercemar. Begitu juga andaikan jin takut pada garam yang jelas rasanya asin sama dengan air laut yang juga asin, tentu jin (Iblis) tidak akan membangun singgasananya di lautan sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah SAW di dalam kitab shahih Muslim.

Sedang ketika kita meruqyah dan terkadang meminumkan air yang dicampur garam yang telah dibacakan ayat-ayat ruqyah dimaksudkan untuk memancing si pasien agar muntah. Karena biasanya syetan yang terkutuk itu keluar bersama dengan muntahan tadi. Tapi itu bukan keyakinan bahwa jin takut pada garam.

Tentang pertanyaan yang ketiga, kami tidak akan bosan-bosannya untuk mengingatkan saudara seiman agar jangan mendatangi dukun dan yang semisalnya, karena Rasulullah SAW telah tegas melarang hal tersebut. Beliau SAW bersabda, "Barangsiapa mendatangi dukun/peramal lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam." (HR. Muslim)

Jika mendatangi dan bertanya saja dilarang, apalagi bersedia mendengar solusi yang diberikan, tentu lebih terlarang lagi. Apalagi ruwatan itu bukan dari Islam tapi ajaran kejawen yang sumbernya dari ajaran nenek moyang yang notabene mereka beragama non Islam. Dalam ajaran itu, ruwatan bertujuan untuk membuang sengkolo (kesialan) yang ada pada diri seseorang atau biasanya untuk melindungi agar orang yang diruwat itu selamat dari bathorokolo, buto ijo, dewa-dewa jahat dan lain sebagainya.

Sekali lagi itu semua bukan ajaran Islam. Justru agama ini memerintahkan ummatnya untuk bertawakkal kepada Allah SWT semata. Karena segala sesuatu itu terjadi atas kehendakNya. Orang yang paling sial adalah orang yang tidak menerima ajaran dari Allah SWT, Tuhan yang telah menciptakannya dan menghidupkannya serta memberinya rezeki. Di akhirat kelak Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban mereka atas semua perbuatan yang telah dilakukan.

Demikian juga memakai jimat, itu dilarang dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jampi (yang tidak syar'i), jimat dan tiwalah adalah syirik." Mereka berkata, "Wahai Abu Abdurrahman, jampi dan jimat kami telah paham. Tapi apakah tiwalah itu?" Beliau menjawab, "Tiwalah adalah sesuatu yang digunakan wanita untuk merebut cinta suaminya (pelet) dan ini termasuk sihir." (HR. Ibnu Hibban)

Akhirnya, marilah kita senantiasa berhati-hati dalam menjaga akidah ini. Jangan sampai tertipu oleh pengelabuan dan tipu daya syetan yang selalu menghiasi kebatilan menjadi sesuatu yang terlihat seperti haq (benar). Wallahu a'lam.
(Dikutip dari buku 'ANDA BERTANYA GHOIB MENJAWAB', konsultasi tentang ruqyah dan gangguan jin)

1 komentar:

  1. Prediksi Togel HK Mbah Bonar 4 April 2020 Ayo Pasang Angka Keberuntunganmu Disini Gabung sekarang dan Menangkan Hingga Ratusan Juta Rupiah !!!

    BalasHapus