PROSESI GURAH YANG BAIK DAN BENAR
Proses pengobatan
gurah hidung dari awal hingga selesai bisa dikelompokkan menjadi beberapa
tahap, yaitu :
1.
TAHAP PERSIAPAN
a. Menyiapkan fasilitas terapi gurah. Sebelum meramu
bahan, sebaiknya terapis memperhatikan kebersihan dan kualitas bahan-bahan ramuan.
Melengkapi dan menyiapkan peralatan gurah.
b. Terapis meramu ramuan gurah. Perlu diperhatikan
tentang ketepatan komposisi ramuan gurah tetes ini, agar hasilnya maksimal dan
memuaskan semua pihak.
c.
Pasien diberi penjelasan tentang prosesi gurah,
baik tentang reaksinya yang tidak terlalu sakit, manfaat gurah, pantangan
makanan dan minumannya pasca terapi, agar tenang dalam menjalani terapinya.
2.
TAHAP PENGGURAHAN
a.
Siapkan ramuan dan pipet penyedot. Kemudian terapis
menyarankan pasien untuk berdo’a walaupun hanya dalam hati.
b.
Pasien berbaring terlentang, posisi kepala
mendongkak ke bawah di depan tempat penggurahan agar ramuan cepat masuk dalam
lubang hidung.
c.
Masukkan ramuan gurah ke dalam lubang hidung
pasien dengan 2 pipet dan 2 tangan secara bersamaan. Pada tahapan ini disertai
beberapa perintah :
i.
Menahan nafas selama 15-20 detik (sebelum hingga
setelah ramuan diteteskan)
ii.
Setelah itu, pasien diperintahkan menelan ramuan. Maka
ramuan akan masuk ke dalam saluran pernafasan dan saluran pencernaan bagian
dalam.
iii.
Lalu setelah kurang lebih 15-20 detik menelan
ramuan, pasien dibalik dengan posisi tengkurap.
iv.
Setelah itu mulutnya dibuka lebar-lebar, agar
lendir lebih mudah keluar. Dan dianjurkan agar bernafas dengan mulut, sebab
lubang hidung akan penuh dengan lendir yang akan keluar.
v.
Untuk menambah ketenangan dan mempercepat reaksi
gurah, terapis dianjurkan memijat punggung pasien dan pundaknya kemudian leher
dan bagian samping kepala, dengan pijatan yang lembut dan tidak terlalu keras
serta dengan teratur/berurutan, dari tubuh bagian bawah ke tubuh bagian atas
(dari punggung terus ke kepala).
Ini adalah posisi penggurahan yang
paling aman dan insya Allah reaksi ramuan gurah akan cepat bekerja.
3.
TAHAP REAKSI
a. Reaksi gurah ketika posisi terlungkup, lendir akan
keluar dengan cepat melalui 2 lubang hidung, 2 lubang lendir di samping lidah,
tenggorokan dan sebagian kecil ada yang keluar melalui kedua kelopak mata.
b. Sedang pada posisi duduk, pasien dipersilahkan
memilih untuk tetap meneruskan dengan cara duduk dengan sedikit membungkuk,
ataukan menelungkup pada ranjang/dipan penggurahan.
c. Menurut kami, sebaiknya posisi gurah yang baik
adalah dengan tidur telungkup, karena di samping untuk memperlancar keluarnya
lendir dari dalam tubuh baik bagian bawah dan atas melalui mulut dan hidung, juga
untuk mengurangi kepayahan karena lamanya proses penggurahan memakan waktu
kurang lebih 1 – 2 jam. Dengan posisi duduk menunduk akan lebih mengalami
kepayahan karena pada dasarnya zat cair mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang lebih rendah. Maka berbeda, dengan posisi berbaring telungkup jelas
tingkat kelelahannya tak akan seberat posisi duduk dengan menunduk.
d. Selanjutnya apabila lendir sudah mulai keluar dari
hidung dan mulut, maka biarkanlah lendir keluar dengan sendirinya. Jangan dipaksa
keluarnya dengan cara yang dibuat-buat seperti batuk-batuk, berdahak, bersuara
kerass (nyenggrong) dan lain-lain. Karena jika hal ini dilakukan, dikhawatirkan
bisa merusak pita suara dan iritasi pada rongga hidung yang sedang sangat
sensitif itu.
e.
Kira-kira 1 hingga 2 jam dari permulaan gurah,
maka lendir kotor, berpenyakit dan kental akan terus keluar. Setelah lendir
kotor dan kental itu keluar, maka akan keluar lendir yang bening dan cair, ini
pertanda gurah telah selesai. Maka proses gurah sudah bisa diakhiri.
4.
TAHAP RILEKSASI
a.
Bersihkan lendiri yang tersisa dengan tisue, lalu
cuci muka dengan air segar.
b. Hendaknya pasien diminumkan air hangat (boleh
dicampur madu) untuk menghilangkan rasa lelah dan haus pasca gurah.
c. Terakhir, berdoalah kembali agar Allah beri
kesembuhan atas penyakit yang diderita dan agar proses gurah tadi mencapai
hasil dan manfaat yang maksimal bagi kesehatan, aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar