![]() |
Toxin / racun yang keluar ketika dibekam |
Pembaca yang budiman,
Kita telah sama-sama mengetahui
bahwa khasiat dan manfaat hijamah (berbekam) itu sangat agung baik di masa yang
lalu, sekarang dan untuk masa yang akan datang. Mungkin telah ribuan bahkan
jutaan kasus berbagai penyakit yang telah sembuh hanya dengan merutinkan terapi
hijamah / bekam ini. Mulai dari stroke, kanker, hipertensi, insomnia, vertigo,
asam urat, kolesterol, gatal-gatal, dan lain-lain, semua bisa sembuh dengan
terapi mukjizat ini. Dan uniknya lagi, terapi bekam ini telah diakui dan
dipraktekan oleh seluruh para terapisnya di semua belahan dunia, baik muslim
maupun non muslim.
Ketika kita telah merasakan
nikmatnya melakukan terapi ini, kemudian timbul pertanyaan, “Kapan lagi saya
harus dibekam ya?” atau “Sebaiknya berapa lama lagi saya harus dibekam?” maka
kami jawab, bahwa waktu yang terbaik untuk merutinkan berbekam adalah jarak
antara satu hingga tiga bulan sekali, ini untuk pasien yang normal. Sedang
untuk pasien dengan penyakit yang sudah agak kronis, maka kami sarankan untuk
rutin berbekam dalam jarak waktu dua pekan sekali atau dalam sebulan hendaknya
melakukan dua kali terapi bekam.
Sedangkan untuk tanggal dan hari
terbaiknya bisa kita simak dari hadits-hadits berikut ini :
Dari Anas, bahwa Rasulullah SAW
biasa berbekam pada akhda ‘ain dan tengkuk. Beliau berbekam pada tanggal 17, 19
dan 21 hijriyah (HR. Tirmidzi 51/Hasan)
Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa berbekam pada tanggal 17, 19, 21 maka itu akan menyembuhkan semua
penyakit.” (HR. Abu Daud 3861/Hasan)
Ibnul Qayyim berkata, “Semua
hadits ini sesuai dengan kesepakatan para tabib bahwa berbekam pada paruh kedua
suatu bulan hingga pekan ke tiga dari setiap bulan, lebih bermanfaat daripada
berbekam pada awal bulan atau akhir bulan. Namun, bila karena suatu kebutuhan
pengobatan dengan cara ini harus digunakan, maka kapan saja itu dilakukan, maka
tetap bermanfaat meski di awal bulan maupun di akhir bulan.”
Diriwayatkan dari Ibnu Majah
dalam Sunan-nya, “…maka barangsiapa yang berbekam, hendaklah berbekam pada hari
Kamis dengan nama Allah, hindarilah berbekam pada hari Jum’at, Sabtu dan Ahad.
Berbekamlah pada hari Senin dan Selasa, hindarilah berbekam pada hari Rabu
karena hari Rabu adalah hari di mana Ayyub terkena bala’. Dan penyakit kusta
maupun belang mulai muncul selalu pada hari Rabu atau malam Rabu.” (HR. Ibnu
Majah 2479)
Pembaca yang budiman,
Waspadalah terhadap omongan dan
bisikan orang di luar sana yang kurang paham khasiat dan manfaat berbekam, terkadang
kami pun mendengar pasien bekam yang melaporkan demikian, “Hati-hati jangan
keseringan dibekam nanti bisa-bisa kecanduan lagi.” Maka melalui tulisan ini
kami akan beri penjelasan yang cukup masuk akal in sya Allah. Jadi begini,
tubuh manusia ketika pertama kali dibekam maka ia akan beradaptasi alias
menyesuaikan diri terhadap terapi bekam tersebut. Biasanya efek ketika dibekam
pertama kali maka darah dan toxin yang keluar cukup banyak bahkan mengental dan
terlihat agak hitam pekat. Dan setelah itu pun badan terasa enteng dan ringan
karena racun yang telah lama menumpuk sudah bisa dikeluarkan dengan berbekam.
Nah, ketika bulan berikutnya dan bulan berikutnya tubuh kita sebenarnya hanya
memberi sinyal dan bukan tanda kecanduan, dia memberi sinyal untuk dilakukan
pembekaman lagi. Biasanya sinyal tersebut sangat terasa ketika tubuh mulai
berat, makin pegal-pegal dan stamina mudah loyo. Persis seperti perut kita,
yang ketika sudah penuh itu usus besarnya terisi dengan sisa-sisa makanan maka
otomatis kita merasa (kebelet) untuk segera menunaikan ‘hajat’ di kamar mandi /
WC terdekat.
Maka kesimpulan dari tulisan
singkat ini, RUTINKANLAH BERBEKAM 1-3 BULAN SEKALI AGAR TUBUH KITA SENANTIASA
SEHAT DAN JAUH DARI RACUN SERTA TOXIN YANG MENGGANGGU KESEHATAN. Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar