Pembaca yang budiman, pernah kah
kita mendengar tentang penyakit ‘ain ? Sesungguhnya ‘ain itu adalah haq dan
benar adanya, serta mempunyai pengaruh yang dapat membinasakan. Oleh sebab itu
ia biasa dikenal sebagai penyakit ‘ain dan orang yang mempunyai kekuatan ‘ain
itu disebut orang yang bermata tajam.
Ada kisah seseorang dari Arab
yang berkhalwat (menyepi) dan tidak makan selama dua atau tiga hari. Kemudian
dia berdiri di samping kemah, lalu ada unta-unta dan kambing-kambing yang
melewatinya. Melihat segerombolan hewan itu orang tersebut berkata, “Aku
tidak pernah melihat unta-unta dan kambing-kambing yang lebih bagus selain yang
kulihat pada hari ini.” Belum lagi hewan-hewan itu berjalan jauh lalu
tiba-tiba pada berjatuhan dan mati seketika.
Melihat kejadian itu orang-orang
kafir menyuruh orang tersebut supaya mencelakakan Rasulullah SAW dengan ‘ainnya
dan ia pun menyetujujinya. Ketika Rasul SAW lewat, orang itu (Al-Abbas bin
Mirdas) mendendangkan syair, “Kaum mu telah menganggap kamu sebagai tuan
dan aku anugerahi, bahwa kamu adalah tuan yang terkena ‘ain,”
Lalu Allah SWT melindungi
Rasulullah SAW dan turunlah ayat 51 dari Surat Al-Qalam :
51. Dan
sesungguhnya orang-orang kafir itu benar-benar hampir menggelincirkan kamu
dengan pandangan mereka, tatkala mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata:
"Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila."
Ibnu Abbas,
Mujahid dan lainnya berkata, “menggelincirkan kamu” yakni mempengaruhi kamu,
“dengan pandangan mereka” yakni memandang kamu dengan mata-mata mereka yakni
mendengki kamu karena kebencian mereka kepada kamu yakni menimpakan ‘ain dengan
mata mereka, sekiranya tidak ada perlindungan Allah SWT kepada kamu dari
mereka.
~ DALIL DARI
HADITS RASULULLAH SAW TENTANG PENYAKIT ‘AIN ~
1. Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata, telah bersabda Rasulullah SAW:
“ ‘Ain adalah benar.” (HR. Bukhori Muslim)
2. Dari Aisyah Rha. Bahwa Nabi SAW bersabda, “Mintalah
perlindungan kepada Allah dari ‘ain karena ‘ain itu benar adanya.” (HR.
ibnu Majah 8/350)
3. Dari Abu Dzar Ra. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
‘ain dapat memperdaya seseorang dengan izin Allah sehingga ia naik ke tempat
yang tinggi lalu jatuh darinya.” (HR. Ahmad)
4. Dari Jabir Ra. Ia berkata, Telah bersabda Rasulullah SAW, “Kebanyakan
orang yang mati dari umatku setelah qadha dan qadar Allah adalah karena ‘ain.”
(HR. Bukhori)
5. Dari Aisyah R.ha, ia berkata, “Rasulullah SAW pernah
memerintahkan agar saya meruqyah karena ‘ain.” (HR. Bukhori Muslim)
6. Rasulullah SAW pernah memohonkan perlindungan untuk kedua
cucunya, Hasan dan Husein dari ‘ain seraya berdo’a :
أعوذكما
بكلمات الله التامة, من كل شيطان و هامة, و من كل عين لامة
“Aku memohon
perlindungan dengan kalimat Allah yang sempurna untuk kalian berdua, dari
gangguan setan dan binatang berbisa, dan dari pandangan mata (‘ain) yang
membuat sakit.” (HR. Bukhari Muslim)
~ PENDAPAT ULAMA
TENTANG PENGARUH ‘AIN ~
1. Al-Hafizh Ibnu Katsir berkata, “Penyakit ‘ain dan
pengaruhnya adalah benar, dengan izin Allah.” (Tafsir Ibnu Katsir
4/410)
2. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, “Hakikat ‘ain ialah
pandangan yang baik bercampur dengan kedengkian dari seseorang yang bertabi’at
buruk sehingga terjadilah bahaya pada orang yang dilihat.” (Fathul Bari
10/200)
3. Al-Hafizh Ibnul Qayyim berkata, “Tidak diragukan lagi
bahwa Allah menciptakan beraneka ragam kekuatan dan tabiat pada jasad dan ruh.
Banyak diantaranya yang dijadikan memiliki kekhususan dan seluk beluk
pengaruhnya. Bagi orang yang berakal tidak mungkin menolak pengaruh ruh pada
jasad, karena ia merupakan hal yang empirik. Anda melihat bagaimana wajah
menjadi merah padam apabila dipandang oleh orang yang sangat disegani atau menjadi
pucat pasi bila dipandang oleh orang yang ditakuti.”
~ PENGOBATAN
PENYAKIT ‘AIN ~
1. MANDI ATAU BERWUDHU
A.
Nabi SAW bersabda, “
‘Ain adalah benar, sekiranya ada sesuatu yang mendahului takdir niscaya ‘ain
akan mendahuluinya dan apabila salah seorang di antara kalian diminta mandi
maka hendaklah ia mandi.” (Sunan Baihaqi 9/252)
B.
Dari Aisyah R.ha, ia
berkata, “Orang yang bermata dengki (‘ain) diperintahkan agar berwudhu
kemudian orang yang terkena pengaruh ‘ain hendaknya mandi dari air bekas
wudhunya.” (Sunan Abu Daud 3880)
Dua hadits ini dapat dijadikan landasan bagi
disyari’atkannya berwudhu atau mandi bagi orang yang terkena pengaruh ‘ain dari
air bekas wudhu atau mandi orang yang bermata dengki (‘ain).
2. MELETAKKAN TANGAN DI ATAS KEPALA PENDERITA ‘AIN DAN MERUQYAHNYA
3. MELETAKKAN TANGAN DI BAGIAN TUBUH YANG SAKIT DAN BERDO’A
4. MANDI AIR RUQYAH
~ KESIMPULAN ~
1. Lindungilah buah hati kita dari pengaruh ‘ain orang yang
mendengki dengan beristi’adzah melalui ayat-ayat ruqyah syar’iyyah agar
terhindar dari celaka dan marabahaya. Perlindungan di dalam surat Al-Falaq itu
ialah dari kedengkian. Jika seorang Muslim memohon perlindungan dari kejahatan
orang yang mendengki maka sudah termasuk di dalamnya orang yang bermata
kedengkian. Ini termasuk kemukjizatan dan balaghah Al-Qur’an.
2. Penyakit ‘ain dapat terjadi pada umat Islam, orang kafir atau
ahli syirik hingga terkesan mempunyai kehebatan dan keluarbiasaan, namun jangan
khawatir kita tidak akan tersakiti jika berhadapan dengan mereka sebab kita
punya benteng perlindungan yaitu kita membentengi diri dengan Ruqyah
Syar’iyyah.
3. Berhati-hatilah jika kita menyakiti orang lain dan orang
tersebut mengutuk kita, selain do’a orang yang teraniaya itu dikabulkan Allah,
sangat mungkin orang yang kita sakiti akan memberi ‘ain pada kita hingga bisa
membuat kita celaka. Rutinkanlah kita membaca do’a-do’a perlindungan untuk
melindungi diri dari ‘ain orang yang dengki.
4. Berhati-hatilah jika anda dalam keadaan marah, dengki lalu anda
mengutuk orang yang tidak anda sukai, sebab bisa jadi anda menderita penyakit
‘ain hingga akan menyakiti orang tersebut.
5. Berhati-hatilah jika anda merasa takjub ketika melihat sesuatu
hingga anda mengucapkan perkataan yang bisa mencelakakan diri seseorang. Setiap
Muslim yang melihat sesuatu yang menakjubkan dianjurkan agar mendo’akan
keberkahannya baik sesuatu itu miliknya ataupun milik orang lain, yakni
mendo’akannya karena do’a ini bisa mencegah pengaruh ‘ain. Dan salah satu
bentuk do’a keberkahan yang dimaksud adalah dengan mengucapkan, ‘Maa syaa
Allah, Tabarokallah…’
( (Dikutip dari buku Quranic Healing Technology karya Perdana Akhmad, S.Psi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar