Hampir setiap
kasus sihir yang pernah diterapi selalu berbeda dengan kasus yang sebelumnya,
meskipun dalam satu jenis, misalnya sihir mahabbah (cinta/pelet). Seseorang
yang terkena sihir mahabbah pada umumnya langsung merasa cinta, rindu, nekat
ingin menikah dengan pemohon sihir, tetapi ada juga yang sadar bahwa dirinya
terkena sihir dan ada yang tidak sadar, atau bahkan menolak kalau dianggap
terkena sihir karena menurutnya cintanya itu adalah cinta suci. Ada juga yang
disertai gangguan lain seperti pusing, gemetar, berdebar-debar, gerak-geriknya
aneh, tidak dapat berkonsentrasi/berpikir, sakit pada bagian tertentu,
kesurupan, mengamuk, dan lain sebagainya.
1. Buhul-buhul atau mantra-mantra, sesaji, rajah, benda jimat yang
dipergunakan seorang dukun dalam upaya meminta bantuan kepada setan untuk
melakukan apa yang diinginkan oleh peminta sihir.
Peminta sihir
biasanya menginginkan adanya manfaat yang diraih seperti kesembuhan, cepat
mendapat jodoh, menemukan barang yang dicuri, menolak pencuri, menguatkan jodoh
dan sebagainya. Atau ia menginginkan bahaya pada orang yang dituju, misalnya
sakit, gangguan organ tubuh, gangguan mental, gangguan komunikasi, dan
sebagainya. Akan tetapi sihir tidak mendatangkan manfaat apapun atau bahaya
apapun kecuali dengan izin Allah SWT.
Bentuk sihir
seperti ini adalah yang menjadikan pelakunya kafir dan musyrik karena ia
memohon bantuan setan. Pengaruh buruk sihir semacam ini hanya dengan izin Allah
SWT terhadap perasaan/kejiwaan, seperti rasa cinta atau benci, merasa takut
atau berani, merasa sakit, merasa digauli atau menggauli orang lain, merasa
ditemani orang lain, merasa digunjing orang lain, merasa diperhatikan terus
oleh orang lain, merasa dibenci atau dicintai semua orang, merasa dirinya telah
dibaptis dan menjadi Nasrani, merasa dikejar-kejar akan dibunuh, merasa akan
dilamar kekasihnya, dan sebagainya.
2. Sihir kekuatan ghaib, pada umumnya sihir ini dicari orang dan
dimanfaatkan untuk menjaga diri, seperti pandangan matanya dapat menjatuhkan
cicak, pukulan jarak jauh, kebal senjata tajam, tidak mempan dibakar, tahan
sengatan serangga atau gigitan ular berbisa, dapat berjalan di atas air,
menggerakkan benda tanpa disentuh, pandangan menembus dinding/jarak jauh
(telepati), punya kekuatan luar biasa, dapat menghilang dari pandangan orang
lain tanpa sembunyi, mencabut rasa sakit, dan sebagainya.
3. Sihir pandangan mata atau sulap tanpa menggunakan ketangkasan
gerak.
Dalam sejarah
sihir semacam ini pernah dilakukan oleh para tukang sihir pendukung Fir’aun di
hadapan masyarakatnya. Tali-tali yang mereka lemparkan dengan mantra-mantra
sihir terlihat seperti ular-ular yang bergerak. Seperti yang pernah saya lihat
sendiri di tepi jalan Malioboro, Yogyakarta, ketika itu saya berusia 18 tahun. Ada
seorang yang memasukkan paku besar sepanjang satu jengkal ke batang hidungnya
dari sebelah kanan sampai menembus ke bagian hidung sebelah kiri dan ditarik
lagi tanpa luka atau keluar darah sedikit pun dan adegan itu disaksikan oleh
banyak orang. Tetapi setelah saya bacakan surat Al-Ikhlas dengan pelan-pelan,
sementara tukang sihir ingin mencoba lagi maka paku yang didorong kuat itu
menusuk dan masuk ke hidungnya, hidung terluka dan berdarah. Kebatilan pasti hancur
di hadapan mukjizat Al-Qur’an. Maka hancurkanlah kebatilan dengan membaca
ayat-ayat Allah dan berlindunglah kepada Allah dari kejahatan setan jin dan
manusia.
4. Sihir gangguan pada bagian anggota tubuh, misalnya kaki
kesemutan terus-menerus, menggaruk kepala melulu tanpa sebab, tidak bisa
kenyang meskipun banyak makan, sering buang air, buang angin terus-menerus
setelah berwudhu atau saat shalat, badan lemas, mengantuk dan malas ketika
mendengar adzan, selalu mengantuk di siang hari meskipun sudah banyak tidur dan
bukan terpengaruh obat penenang atau tekanan darah rendah. Atau sebaliknya
tidak bisa tidur sama sekali, kedua mata terpejam terus dan tidak bisa dibuka
tanpa sebab, tangan atau kaki tidak bisa digerakkan tanpa sebab, perut
menggelembung, rambut terikat kuat dan setiap kali dilepas kembali terikat
lagi, tidak dapat berhubungan dengan istri meskipun keduanya punya keinginan
kuat tetapi setelah berdekatan tiba-tiba hilang nafsu keduanya atau salah
satunya, seorang wanita pendarahan setiap suaminya datang, tetapi kalau
suaminya pergi malah sembuh. Ada juga yang terkena sihir gangguan ingatan,
mirip seperti orang gila, dan ada seorang mahasiswi hilang ingatan dengan
pingsan sehari sampai empat kali selama delapan tahun.
5. Sihir penyakit dengan banyak kejanggalan dan keanehan, misalnya
tanpa sebab yang jelas dan dinyatakan normal oleh dokter, sakit perut seperti
ditusuk-tusuk, diare berdarah padahal tidak ada bagian dalam yang terluka,
sesak napas seperti ada yang mencekik di lehernya, kaki lumpuh, sakit kulit
bernanah, panas seperti dibakar bertahun-tahun, bagian tubuh tiba-tiba terluka
dan berdarah tanpa sebab, atau ada penyakit yang berpindah-pindah dalam tubuh.
6. Sihir permusuhan dan perceraian. Sebagaimana yang disebutkan
dalam QS. Al-Baqarah 102, di antara sihir yang diajarkan oleh setan adalah
untuk memisahkan hubungan antara suami dan istri. Suatu ikatan yang kukuh
secara hukum, sosial, moral dan kejiwaan. Tetapi Al-Qur’an menyebutkan hal itu
mungkin dilepas dan dipisahkan dengan kekuatan sihir setan. Apalagi ikatan-ikatan
lain seperti untuk kepentingan bisnis yang tidak berdasarkan iman dan takwa.
7. Sihir ramalan nasib (tanjim, irafah) penerawangan untuk
pencarian barang curian, menghilangkan barang, tolak hujan, tolak hama, tolak
pencuri dan sebagainya. Tukang ramal dan dukun yang diminta untuk mencarikan
barang yang hilang, orang kabur, atau diminta memberikan tuyul untuk mencuri
dan sejenisnya itu semua termasuk bagian dari sihir dengan memohon bantuan setan.
Ketika kita banyak berzikir, membaca Al-Qur’an dan bertawakal kepada Allah,
niscaya Allah selalu menjaga diri, keluarga dan hak milik kita.
8. Sihir dengan bahan-bahan kimia atau herbal yang mengandung racun
dengan tujuan jahat, misalnya membunuh orang secara perlahan, merusak akalnya,
melemahkan fisiknya, sehingga mudah dipengaruhi dan menuruti kemauan peminta
sihir. Hal ini dengan kepandaian tipu daya, mengelabui korban, tanpa mantra-mantra.
Atau sihir tipu daya dengan cara mengadu domba antara suami-istri, sehingga
istri diceraikan kemudian dinikahi oleh peminta sihir.
Wallahu a’lam.
(Dikutip dari
buku MENJADI MUSLIM SEHAT & HEBAT DENGAN RUQYAH SYAR’IYYAH karya Fadhlan
Abu Yasir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar